Tanda Bahaya Kehamilan merupakan gejala adanya kelainan pada saat kehamilan .Apabila tidak segera ditangani dapat menyebabkan keguguran, kelahiran prematur atau pertumbuhan janin yang tidak normal saat dilahirkan. Saat ini banyak kemajuan di bidang sains dan teknologi yang dapat membantu tenaga medis mendeteksi dini adanya gangguan pada kehamilan dan proses persalinan. Informasi ini juga terus disebar luaskan oleh para petugas kesehatan, agar kematian ibu dan bayi semakin berkurang.
Selain dengan peralatan medis yang memang sudah tersedia, deteksi dini juga bisa dilakukan dengan memperhatikan tanda-tanda yang dialami sang ibu saat hamil.Tanda Bahaya Kehamilan diantaranya adalah sebagai berikut:
-
- Ibu hamil mengalami perdarahan atau mengeluarkan bercak darah terus menerus dari jalan lahir, baik itu pada usia kehamilan muda maupun tua.
- Bengkak di kaki, tangan, atau wajah disertai sakit kepala atau bahkan kejang-kejang.
- Demam atau panas tinggi. (saat Demam Tinggi Ibu Hamil tidak disarankan minum obat penurun panas, sebaiknya cukup diberikan air putih)
- Air ketuban keluar sebelum waktunya, sehingga dapat memicu terjadinya infeksi pada janin.
- Gerakan Bayi dalam kandungan berkurang atau tidak bergerak, sama sekali. (seorang ibu hamil bisa merasakan gerakan janin kurang lebih 10 X dalam 12 jam)
- Ibu Hamil muntah terus menerus dan tidak bisa makan sama sekali.
- Batuk lama dan menyebabkan kondisi tubuh ibu hamil melemah.
- Jantung berdebar-debar tanpa sebab yang jelas (tidak sedang mengkonsumsi obat).
- Gatal-gatal pada kemaluan dan keluar keputihan yang berlebihan
- Ibu Hamil mengalami cedera atau trauma pada daerah perut, yang disebabkan karena jatuh atau akibat kekerasan
Dengan mengetahui tanda-tanda bahaya kehamilan tersebut, hendaknya kita bisa segera mengambil tindakan jika mungkin kita mengalami tanda tersebut. Karena apabila salah satu dari sepuluh tanda bahaya kehamilan diatas tidak ditangani, bisa menyebabkan hal yang fatal, seperti keguguran atau kelahiran dini (prematur) yang sangat membahayakan nyawa ibu dan bayi. Sebaiknya segeralah bawa ke petugas kesehatan didampingi suami atau keluarga.