Nyeri haid adalah kram di perut bagian bawah yang muncul sebelum atau sewaktu menstruasi. Sebagian wanita mengalami nyeri haid ringan dan adapula wanita lain mengalami nyeri haid yang parah hingga menganggu aktivitas sehari-hari. Kali ini Jelita-V akan membagikan beberapa cara mengatasi nyeri haid yang efektif dan mudah dilakukan. Yuk, simak selengkapnya di sini!
Daftar Isi
1. Pengertian Nyeri Haid
Nyeri haid pada umumnya dirasakan sebagian wanita ketika awal masa menstruasi. Sebagian besar wanita, rasa sakit di perut bagian bawah ini tidak begitu terasa hingga mereka tetap melakukan aktivitas seperti biasanya. Namun, sebagian lain merasakan nyeri yang tidak tertahankan hingga tidak mampu melakukan apapun.
Nyeri haid biasanya mulai terasa 1-2 hari sebelum menstruasi. Rasa sakit ketika merasakan nyeri didominasi dengan kram berdenyut di bagian perut yang menyebar hingga ke punggung dan paha. Keadaan nyeri ini bisa bermacam-macam pada tiap wanita dan tiap waktu. Kadang nyeri haid terasa sangat kuat tetapi singkat, dan di lain waktu bisa terasa ringan namun bertahan dalam waktu lama.
Jika rasa sakit nyeri yang dirasakan tidak tertahan hingga disertai pendarahan yang melebihi normal, kamu perlu berhati-hati karena bisa saja menandakan adanya masalah di organ reproduksi kamu.
Perlu kamu ketahui, nyeri haid dapat mengenai wanita pada usia berapa pun dari mulai remaja hingga orang tua yang masih haid. Namun keparahan ketika merasakan nyeri haid bisa dikendalikan dengan mengurangi berbagai faktor-faktor risikonya. Untuk itu jangan ragu untuk memeriksakan diri ke dokter saat rasa sakit itu dirasa tidak lagi normal.
2. Penyebab
Nyeri haid merupakan kondisi normal yang dialami oleh wanita setiap bulannya dan hal tersebut tidak perlu dikhawatirkan. Penyebab nyeri haid bisa bermacam-macam. Nyeri dapat terasa ringan atau tidak mengganggu. Namun, nyeri haid berat yang dirasakan di masa menstruasi atau nyeri menetap dan semakin berat setelah menstruasi dapat menandakan adanya penyakit atau kondisi tertentu.
Nyeri haid muncul akibat kontraksi otot rahim, dan untuk melepaskan dan mengeluarkan lapisan dalam dinding rahim yang disebut endometrium. Namun, pada masa menstruasi, kontraksi ini menjadi makin kencang sebagai bagian dari peluruhan dinding rahim saat haid. Kontraksi ini membuat pembuluh darah terjepit, sehingga pasokan oksigen ke rahim berkurang dan timbul rasa nyeri.
Selain akibat proses peluruhan dinding rahim, ada beberapa faktor yang membuat seorang wanita rentan mengalami nyeri haid. Di antaranya yaitu wanita yang memiliki volume haid lebih banyak, menstruasi pertama sebelum usia 11 tahun, mengalami obesitas, belum pernah hamil, serta sering mengonsumsi minuman beralkohol dan merokok.
Rasa nyeri semakin memburuk karena tubuh kamu mengeluarkan bahan kimia bernama prostaglandin yang memicu otot rahim yang terus berkontraksi lebih banyak. Hal tersebut memicu hormon yang mempengaruhi otot rahim terus berkontraksi dan menimbulkan mual, diare, lemas dan sakit kepala. Semakin banyak prostaglandin yang diproduksi, maka nyeri haid semakin terasa.
Prostaglandin atau zat yang menyerupai hormon di dalam tubuh turut serta dalam memicu kontraksi otot rahim sehingga rasa sakit tak terhindarkan. Dan saat kadar prostaglandin di dalam darah lebih tinggi, kram yang dirasakan biasanya akan semakin parah. Pasalnya, kontraksi yang terlalu kuat bisa menekan pembuluh darah terdekat di sekitarnya. Ketika ini terjadi, pembuluh darah dapat mengurangi pasokan oksigen ke rahim. Berkurangnya oksigen ke rahim ini yang bisa menyebabkan nyeri haid.
Nyeri haid bisa juga disebabkan oleh berbagai masalah kesehatan reproduksi seperti berikut ini:
- Endometriosis, yaitu kondisi ketika jaringan atau sel-sel yang menyelubungi rahim mulai tumbuh di luar rahim, seperti ovarium atau tuba falopi. Sel ini dapat menimbulkan rasa sakit yang berat ketika meluruh.
- Penyakit radang panggul, adalah infeksi pada rahim, saluran tuba, atau indung telur. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh bakteri menular seksual yang menyebabkan peradangan pada organ reproduksi.
- Adenomiosis, yaitu kondisi ketika jaringanyang membentuk lapisan dalam dinding rahim tumbuh ke dalam otot dinding rahim. Kondisi ini menyebabkan peradangan dan tekanan yang memicu rasa nyeri haid atau dismenore.
- Stenosis leher rahim atau serviks, yaitu pembukaan pada leher rahim yang terjadi pada sebagian wanita sangat kecil, sehingga menghambat aliran darah untuk keluar saat haid. Kondisi ini menyebabkan tekanan yang menyakitkan di dalam rahim.
- Fibroid rahim, yaitu tumor yang tidak bersifat kanker di dalam rahim dan dapat membuat menstruasi kamu terasa sakit. Selain membuat nyeri saat haid, fibroid juga membuat pendarahan saat haid menjadi berlebihan.
Tidak semua wanita mengalami nyeri haid. Ada sejumlah faktor yang membuat seorang wanita lebih berisiko mengalami nyeri haid, diantaranya :
- Berusia kurang dari 20 tahun
- Sudah mengalami pubertas sebelum usia 11 tahun atau kurang
- Mengalami menstruasi yang berlebihan
- Memiliki kebiasaan merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol
- Mengalami menstruasi yang tidak teratur
- Memiliki riwayat keluarga yang juga mengalami nyeri haid
- Belum pernah hamil
Tidak memiliki faktor risiko bukan berarti kamu terbebas dari masalah nyeri haid. Kamu dapat berkonsultasi dengan dokter untuk informasi lebih lanjut tentang nyeri haid.
3. Cara Mengatasi Nyeri Haid, Mudah Dilakukan
Para wanita yang sering merasakan nyeri haid memang sangat meresahkan bagi dirinya. Namun beberapa wanita ada yang mengalami nyeri haid ringan, dan adapula yang mengalami nyeri haid parah. Cara mengatasi nyeri haid bermacam-macam, bahkan saat merasakan nyeri haid yang tidak tertahankan, tidak sedikit wanita yang membutuhkan obat untuk meredakannya. Selain obat-obatan, sebenarnya masih banyak perawatan rumahan lain yang bisa dilakukan. Untuk mengatasinya kamu bisa mencoba menggunakan beberapa tips berikut, di antaranya :
- Menerapkan Air Panas
Cara pertama mengatasi nyeri haid, dengan menggunakan metode kompres panas. Kompres panas mampu merelaksasi uterus yang bekerja saat menstruasi dan mampu meredakan nyeri yang kamu rasakan. Kamu bisa mengisi air hangat di dalam botol atau alat pemanas lain untuk ditempelkan ke bagian perut. Panas yang disalurkan ke perut dapat mengendurkan otot dan meredakan kram.
Selain itu, kompres panas dapat membantu otot rahim dan organ di sekitarnya disekitarnya yang otomatis meredakan kram dan ketidaknyamanan. Bisa juga, kamu tempatkan bantal pemanas di punggung bawah untuk menghilangkan sakit punggung. Ada pula cara lainnya yang bisa kamu lakukan dengan berendam dalam air hangat yang membantu mengendurkan otot-otot di perut, punggung dan kaki.
- Olahraga
Cara kedua untuk mengatasi nyeri haid bisa dilakukan dengan olahrga aerobik dengan intensitas rendah ke sedang. Kram saat menstruasi bisa berkurang saat wanita olahraga aerobik selama 30 menit sebanyak 3 kali dalam seminggu. Kalau kamu berpikir bahwa olahraga wajib dihindari saat nyeri haid, maka kamu salah besar.
Olahraga berat mungkin tidak di anjurkan saat kamu merasa sakit, tetapi peregangan ringan, berjalan-jalan atau melakukan yoga akan membantu meringankan rasa sakit. Melalui olahraga, kamu akan melepaskan endorfin yang merupakan hormon penghilang rasa sakit alami.
- Minum Teh Herbal
Cara ketiga mengatasi nyeri haid dengan minum teh herbal. Teh herbal memiliki khasiat anti inflamasi dan senyawa antispasmodik yang dapat mengurangi kejang otot pada rahim yang menyebabkan kram. Minum teh kamomil, adas atau jahe adalah cara mudah dan alami untuk meredakan kram menstruasi. Ditambah lagi, teh herbal dapat memiliki manfaat lain seperti menghilangkan stres dan membantu mengatasi insomnia.
- Konsumsi Makanan Anti Inflamasi
Cara ke empat mengatasi nyeri haid bisa dngan mengonsumsi makanan anti inflamasi. Beberapa makanan yang dapat meredakan kram perut secara alami dan rasanya enak. Makanan anti-inflamasi dapat membantu melancarkan aliran darah dan mengendurkan rahim kamu. Kamu bisa mencoba dengan makan buah beri, tomat, nanas dan rempah-rempah. Sayuran berdaun hijam, almond, kenari dan ikan berlemak dapat membantu mengurangi peradangan.
- Perbanyak Minum Air Putih
Cara ke lima kamu bisa mengatasi nyeri haid dengan minum banyak air putih. Kembung dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan memperparah kram menstruasi. Minum air putih dapat mengurangi kembung selama menstruasi dan mengurangi rasa sakit yang ditimbulkannya. Selain itu, minum air panas dapat meningkatkan aliran darah ke seluruh tubuh kamu dan dapat mengendurkan otot. Ini dapat mengurangi kram akibat kontraksi uterus.
Selain mengonsumsi obat-obatan pereda rasa sakit, umumnya nyeri haid dapat diredakan secara mandiri dengan pijatan, mandi air hangat, berbaring dengan kaki di angkat atau menempelkan koyo pada bagian yang sakit.
Nyeri haid tidak bisa di anggap sepel, kamu harus segera memeriksakan diri atau berkonsultasi dengan dokter jika terjadi pendarahan berlebihan. Periode menstruasi lebih lama dari biasanya, disertai demam, terdapat keputihan yang tidak normal, nyeri timbul tiba-tiba dan terasa intens pada panggul, serta adanya tanda-tanda infeksi seperti demam atau menggigil dan nyeri tubuh saat menstruasi. Kamu juga sebaiknya memeriksakan diri ke dokter jika mengalami nyeri haid disertai gangguan lain, seperti sulit hamil.
Itulah ulasan beberapa cara mengatasi nyeri haid yang sangat diperlukan agar tubuh kembali merasa nyaman dan aktivitas bisa kembali dikerjakan. Semoga tulisan ini bermanfaat buat kamu.
Menurut kamu cara apalagi yang dapat mengatasi nyeri haid dengan mudah?