Hampir semua wanita tak bisa merasakan gejala kanker serviks stadium awal. Itulah mengapa penyakit mematikan ini menggerogoti tubuh wanita sedikit demi sedikit hingga berujung pada kematian.
Padahal, sebenarnya gejala kanker serviks sudah bisa dirasakan wanita sejak awal. Sayangnya, seringkali kaum hawa menyepelekan gejala tersebut sampai pada stadium lanjut.
Penyebab utama kanker serviks adalah human papiloma virus, atau sering kali disebut dengan istilah HPV. Sedikitnya 77% virus HPV ditemukan pada penderita kanker serviks. Kondisi inilah yang membuat wanita yang mengidap kanker serviks memiliki prosentase hidup kurang dari 50%. Jenis virus HPV yang paling berbahaya, yaitu HPV 16 dan HPV 18, menyebabkan 70 persen kasus kanker serviks.
Bahkan di dunia, setiap dua menit sekali ada wanita yang terdiagnosa kanker serviks dan parahnya lagi dua menit kemudian meninggal dunia. Diperkirakan di Indonesia muncul 40 – 45 kasus baru setiap hari dan 20-25 meninggal karena kanker serviks. Benar-benar mengerikan, karena banyak wanita yang tak menyadari gejala kanker serviks tahap awal.
Selama ini gejala kanker serviks tahap awal seringkali disalahartikan oleh wanita sebagai rasa sakit akibat datang bulan atau ovulasi. Tentu kebiasaan buruk ini menyebabkan deteksi kanker serviks menjadi lebih sulit karena kesadaran wanita untuk mendeteksi kanker serviks sejak dini masih sangat kurang.
Berikut beberapa gejala kanker serviks yang bisa muncul di stadium awal:
- Perdarahan abnormal dari vagina. Biasanya terjadi usai hubungan intim di luar masa haid.
- Muncul cairan dari vagina yang berbau, warna merah muda, cokelat, pucat atau mengandung darah.
- Sakit bila berhubungan intim.
- Siklus haid berubah tanpa tahu penyebabnya.
Jika mendapati tanda-tanda di atas, jangan ragu untuk segera memeriksakan diri ke dokter kandungan. Karena kanker serviks bisa disembuhkan jika dideteksi dan dirawat lebih awal.