Kain Waterproof dan Kain Water Repellent, Apa sih bedanya?

Dalam industri garmen dan konveksi banyak sekali dikenal jenis kain tekstil yang memiliki karakteristik dan keunikan masing – masing. Diantaranya yaitu kain water repellent atau biasa disebut sebagai kain water resistant. Secara garis besar kain tekstil ini bersifat hidropobik dan memiliki kemampuan untuk menolak air yang cukup baik.

Untuk menciptakan kain water repellent, dibutuhkan zat-zat yang mampu menolak air seperti emulsi malam, sabun-sabun logam, dan zat aktif permukaan. Emulsi malam dan garam-garam logam yang diberikan pada kain akan melapisi benang-benangnya saja akan tetapi tidak menutupi pori-pori atau celah-celah antar benang sehingga udara masih dapat menembusnya. Sayangnya zat-zat tersebut bersifat tidak bersifat permanen karena dapat dihilangkan dengan pencucian yang berulang-ulang. Untuk mengembalikan efektifitas bahan dan menjadikannya sebagai kain anti air, anda bisa memperbaikinya dengan cara menyemprotkan cairan water repellent pada permukaan kain tersebut.

Sebuah material dapat diklasifikasikan kedalam jenis bahan water repellent jika memenuhi syarat sebagai berikut.

  • Tahan terhadap rembesan air dalam waktu kontak yang cukup lama.
  • Memiliki kemampuan untuk mempertahankan butiran-butiran air diatas permukaan kain (non spreading) tanpa merembes melewati bahan.
  • Dengan cara ditiup secara perlahan butiran air yang terdapat pada permukaan kain tersebut mudah dihilangkan tanpa membasahi kain.
  • Pori-pori kain tidak dapat ditembus oleh air, namun masih bisa dilalui oleh udara dan uap air.

Selain kain water repellant, terdapat pula jenis bahan anti air yang dikenal oleh banyak orang sebagai kain waterproof. Jika dibandingkan dengan kain water repellent, permukaan kain waterproof cenderung lebih rapat. Jenis kain yang sengaja diciptakan untuk melindungi tubuh pemakainya agar tetap kering meski berada dibawah guyuran hujan deras ini, memiliki kemampuan yang sangat sempurna untuk menahan rembesan air.

Penyempurnaan kain waterproof dapat dilakukan dengan cara laminasi atau coating. Laminasi pada kain Gore-Tex, eVent, MemBrain Strata (Marmot), dan Conduit (Mountain Hardwear) terjadi ketika membran waterproof breathable seakan-akan terikat (menjadi satu) dengan kain. Sedangkan teknologi coating terjadi ketika komposisi cair diaplikasikan pada kain seperti proses pengecatan dinding atau tembok.

Beberapa produk yang terbuat dari bahan waterproof seperti sepatu bot karet dan jas hujan umumnya tidak berdiri sendiri, melainkan tersusun atas campuran serat khusus seperti campuran polyester dan nilon meski beberapa dilapisi juga dengan produk nonpori seperti silikon.

Dari penjelasan diatas maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.

Kondisi Waterproof Water Repellent
Pori-Pori Terisi Tidak Terisi
Kepermeabelan uap air Sangat kecil Kecil/besar
Kepermeabelan udara Kecil Besar
Ciri khas Dapat menahan tekanan hidrostatik Tidak dapat menahan tekanan hidrostatik

Semoga bermanfaat, terimakasih.

 

Sumber Tulisan:
Fitinline.com