Kenali 5 Jenis Keputihan Yang Perlu Kamu Ketahui dan Waspadai!

Keputihan setelah haid perlu sekali kamu perhatikan. Walaupun pada umumnya normal, seringkali terdapat keputihan yang tidak normal dan mengindikasikan adanya gangguan kesehatan. Kali ini Jelita-V akan membagikan beberapa jenis keputihan yang perlu kamu ketahui dan waspadai karena bisa jadi ini pertanda kondisi yang berbahaya. Yuk, simak selengkapnya di sini!

1. Apa Itu Keputihan?

Sama halnya dengan menstruasi, keputihan merupakan masalah umum bagi wanita. Jadi jika kamu mengalami keputihan, cermati dulu dan jangan serta merta menganggap bahwa keputihan yang kamu alami adalah akibat dari penyakit yang berbahaya.

Keputihan adalah kondisi ketika lendir atau cairan keluar dari vagina. Kondisi ini merupakan salah satu fungsi tubuh yang normal dan menjaga vagina agar tetap sehat. Keputihan merupakan cara alami tubuh untuk menjaga kebersihan dan kelembapan organ kewanitaan. Ketika kamu mengalami keputihan, cairan yang diproduksi kelenjar vagina dan leher rahim akan keluar membawa sel mati dan bakteri, sehingga vagina tetap berlindung dari infeksi.

Keputihan setelah haid bisa bervariasi pada tekstur dan warnanya, tergantung dari fase-fase dalam satu siklus menstruasi. Walaupun pada umumnya normal, ada juga tanda-tanda keputihan yang tidak normal dan mengindikasikan adanya gangguan kesehatan. Terutama jika keputihan disertai keluhan lain, seperti vagina gatal atau nyeri. Kondisi ini bisa disebabkan oleh cara merawat organ intim yang salah atau oleh suatu penyakit, misal penyakit menular seksual. Keputihan yang di sebabkan oleh penyakit dapat diobati dengan obat keputihan sesuai resep dokter atau pun obat keputihan tradisional.

Keputihan yang normal terjadi pada para wanita yang masih mengalami menstruasi. Ibu hamil mungkin akan lebih sering mengalami keputihan akibat perubahan hormon. Ketika kamu mulai memasuki masa menopause, barulah keputihan akan berkurang.

Mencermati keputihan setelah menstruasi bisa buat kamu gambaran tentang kesehatan vagina kamu. Kamu perlu memahami apa yang normal dan apa yang tidak juga bermanfaat dalam deteksi dini dan mengatasi gangguan di rahim dan vagina.

2. Keputihan Normal dan Abnormal (Tidak Normal)

Ciri-ciri keputihan merupakan tanda yang tidak boleh diabaikan begitu saja oleh wanita. Keputihan merupakan cairan yang mengandung campuran sekresi vagina dan lendir serviks. Jumlah keputihan yang diproduksi bervariasi masing-masing wanita tetapi seringkali normal dan sehat. Kehamilan, perubahan hormon, atau adanya infeksi juga dapat mempengaruhi konsistensi dan jumlah keputihan.

– Keputihan Normal

Biasanya, keputihan normal akan berwarna jernih atau keputihan, dan tidak akan berbau busuk. Teksturnya bisa bervariasi, bisa berair dan tipis, atau berserat. Tergantung kapan kamu memeriksakannya. Keputihan juga bervariasi volumenya. Pada dasarnya keputihan normal juga bisa sangat bervariasi sehingga penting untuk mengetahui mana jenis keputihan yang normal atau tidak.

Keputihan normal (fisiologis) biasanya terjadi menjelang dan sesudah haid, mendapatkan rangsangan seksual, stress berat, sedang hamil atau mengalami kelelahan. Cairan yang keluar berwarna jernih atau kekuningan, tidak berbau dan tidak terasa gatal, tidak perlu tindakan medis tertentu. Biasanya berwarna berning atau sedikit keruh (mirip air susu), kemudian nampak encer atau sedikit kental. Banyaknya berkisar setengah sampai satu sendok the (2-5 ml).

Namun dengan begitu kekentalan, warna dan jumlah keputihan yang keluar pada setiap wanita bisa bervariasi. Keputihan biasanya akan lebih kental di waktu-waktu tertentu, misalnya pada saat ovulasi, selama menyusui, ketika gairah seksual muncul, semasa hamil, ketika menggunakan alat kontrasepsi, atau sekitar seminggu sebelum menstruasi.

– Keputihan Abnormal Atau Tidak Normal

Keputihan yang tidak normal biasanya akan membuat wanita merasa terganggu akibat munculnya gejala-gejala tertentu. Sama dengan yang normal, keputihan jenis ini juga mudah dikenali. Agar tak asal tebak, keputihan yang abnormal (patologis) biasanya jumlah lebih banyak, warnanya putih seperti susu basi, kuning atau kehijauan, disertai dengan rasa gatal dan pedih, terkadang bau busuk dan amis. Sekali keluar cairan tersebut jumlahnya lebih banyak dari biasanya. Kondisi seperti ini dapat di sebabkan oleh infeksi bakteri, jamur, virus, parasit.

Keputihan menjadi salah satu tanda atau gejala adanya kelainan pada organ reproduksi wanita. Kelainan itu dapat berupa infeksi, polip leher rahim, tumor. Namun tidak semua infeksi pada saluran reproduksi wanita memberikan gejala keputihan.

Kadang keputihan yang tidak normal juga dapat membuat wanita merasakan nyeri panggul dan nyeri atau perih ketika buang air kecil. Selain itu, keputihan abnormal juga bisa disebabkan oleh efek samping obat-obatan, seperti antibiotik dan kortikosteroid, iritasi vagina akibat penggunaan sabun pembersih vagina, dan cara membersihkannya tidak benar. Penanganan keputihan abnormal tidak sama pada setiap wanita dan perlu disesuaikan dengan penyebabnya. Oleh sebab itu, ketika kamu mengalami gejala keputihan abnormal yang menganggu, sebaikanya kamu segera konsultasikan keluhan kamu dengan dokter.

3. Penyebab Terjadinya Keputihan

Keputihan yang dialami setiap wanita berbeda-beda, mulai dari jumlah cairan yang keluar hingga warna dan tekstur cairan. Keputihan normal umum terjadi setidaknya 6 bulan sebelum seorang wanita mengalami menstruasi untuk pertama kalinya. Kondisi ini dipengaruhi oleh perubahan hormon pada tubuh wanita. Tidak hanya itu, perubahan hormon menyebabkan keputihan akan keluar saat wanita mendapatkan rangsangan seksual, sedang menyusui ataupun stress. Ada juga beberapa hal lain yang membuat wanita rentan mengalami infeksi vagina dan menimbulkan keputihan.

Sementara itu, keputihan yang tidak normal bisa disebabkan oleh vulvovaginitis, infeksi, baik karena jamur, bakteri. Selain infeksi, keputihan juga dapat menjadi tanda dari kanker rahim atau leher rahim. Bila keputihan yang di alami pertanda dari kanker rahim, maka kemungkinan dokter akan memberikan solusi untuk melakukan bedah pengangkatan rahim (histerektomi). Sebelum mengambil langkah tersebut, kamu perlu menanyakan terlebih dahulu secara detail kelebihan dan kekurangan prosedur dengan dokter.

Ada juga beberapa penyebab lain yang membuat seorang wanita rentan mengalami infeksi vagina dan menimbulkan keputihan, diantaranya yaitu :

  • Mengidap diabetes
  • Konsumsi pil KB dan obat kortikosteroid
  • Terdapat iritasi di dalam atau luar vagina
  • Terlalu sering membersihkan area vagina dengan semprotan air
  • Menggunakan sabun atau losion yang mengandung parfum
  • Menurunnya sistem kekebalan tubuh, misalnya akibat HIV
  • Menipisnya dinding vagina akibat menopause.

4. Beberapa Jenis Keputihan Pada Wanita

Jenis keputihan yang normal bisa berwarna dari putih ke kuning, berstektur tebal hingga berlendir. Itu semua kembali lagi tergantung pada kondisi kesehatan kamu dan waktu kamu memeriksanya. Berikut jenis-jenis keputihan yang perlu kamu ketahui :

– Jenis Keputihan Bertekstur Putih Telur

Ovulasi atau masa subur adalah dimana waktu tubuh kamu melepaskan satu atau lebih sel telur dari indung telur. Sayangnya, ovulasi adalah suatu kondisi yang sering kali sedikit susah tertebak. Saat mendekati masa ovulasi, kamu akan mengalami cairan keputihan yang bertekstur licin yang biasa disebut dengan keputihan putih telur.

Kamu akan merasakan sensasi basah tepat di vulva kamu dengan keluarnya cairan seperti putih telur. Sebagian diantaranya bisa bertekstur kasar. Kondisi ini disebut dengan ovulasi yang baik. Ketika siklus menstruasi kamu 28 hari, mungkin kamu akan mengalami jenis keputihan ini antara hari ke-12 dan ke-16. Jenis jeputihan ini menciptakan jalur mudah bagi sperma berkualitas baik untuk memasuki rahim.

– Jenis Keputihan Bertekstur Kering

Jenis keputihan wanita yang bertekstur kering ini biasanya berwarna pucat. Kondisi ini bisa terjadi ketika bagian vulva menjadi sangat kering. Kondisi ini sebagian besar terjadi selama masa tidak subur dalam sebulan, atau 7 hari sebelum dan sesudah siklus menstruasi kamu.

Wanita yang mengalami keputihan kering menandakan peluang kehamilan menurun. Hal ini dapat berarti pula, masa subur wanita telah terlewati. Tujuan dari keluarnya keputihan ini adalah untuk menghalangi sperma memasuki rahim kamu. Menjadi sebuah alarm bahwa tak ada sel telur yang bisa dibuahi pada masa ini.

– Jenis Keputihan Bertekstur Seperti Pelumnas

Beberapa hari sebelum ovulasi dimulai, cairan keputihan akan sangat licin. Lendir serviks menjadi seperti pelumas. Pada kondisi ini, berhubungan seks menjadi lebih menyenangkan karena vulva wanita basah. Meski bukan masa ovulasi, tetapi masa ini disebut sebagai masa subur. Peluang kehamilan sama besarnya ketika ovulasi tiba, karena termasuk hari terakhir sel telur dilepaskan.

Fakta menariknya, hari terakhir kamu melihat jenis keputihan normal ini sebenarnya adalah hari paling subur dalam sebulan, karena itu merupakan hari terakhir sebelum sel telur dilepaskan. Jenis keputihan ini juga kaya akan kalium. Jadi, memang benar-benar meningkatkan peluang kehamilan.

– Jenis Keputihan Bertekstur Creamy

Keputihan creamy bisa terjadi tepat ketika kadar estrogen mulai naik. Estrogen ini akan membuat leher rahim menghasilkan lebih banyak cairan. Pada konsisi ini ini, vulva kamu mungkin terasa lengket dan basah.

Kamu akan mengalami keputihan yang lengket dan basah pada labia kamu selama berhari-hari, antara ovulasi dan masa tidak subur. Misalnya, jika kamu memiliki siklus 28 hari, jenis keputihan wanita creamy terjadi antara hari ke 7 dan 11. Keputihan ini lebih tipis dan bisa menyaring sperma. Biasanya jenis cairan ini lebih tipis dan mampu menyaring sperma berkualitas rendah atau abnormal sebelum memasuki rahim.

– Jenis Keputihan Berwarna Putih

Ini biasanya keputihan yang normal, kamu mungkin akan mengalami sedikit keputihan pada awal atau akhir siklus menstruasi bulanan. Namun, jika kamu mengalami keputihan dengan lendir yang tebal yang memiliki tekstrur keju cottage dan disertai dengan rasa gatal. Maka kamu sedang tertular infeksi ragi.

Wanita yang mengalami hal tersbut, biasanya tengah tertular infeksi ragi atau jamur. Hal yang perlu diwaspadai lagi adalah ketika keputihan berbau busuk, gatal dan sebabkan nyeri panggul.

Pada kasus yang tidak normal, keputihan bisa memang bisa muncul akibat infeksi, baik karena jamur, bakteri, atau parasit. Tidak hanya itu, keputihan juga diduga tanda dari kanker rahim atau leher rahim. Selalu perhatikan kondisi organ kewanitaan agar terhindar dari berbagai gangguan kesehatan. Penting untuk rutin menjaga dan memerhatikan kebersihan vagina kamu dengan baik agar dapat mempertahankan vagina yang sehat.

Itulah ulasan tentang jenis keputihan yang perlu kamu ketahui dan waspadai karena bisa jadi ini pertanda kondisi yang berbahaya. Semoga tulisan ini bermanfaat buat kamu.

Ikuti informasi menarik seputar kesehatan reproduksi perempuan hanya di jelita-v.com!

Fakta apa yang sering kamu jumpai ketika mengalami keputihan?