Ketahui 10 Penyebab Gatal Di Area Organ Intim Kamu

Gatal di area organ intim anda, pasti akan terasa sangat mengganggu.  Sering kali gatal di area organ intim disebabkan oleh iritasi yang akan sembuh dengan sendirinya jika penyebab dihilangkan, namun ada juga gatal di area organ intim, yang membutuhkan pengobatan lebih lanjut. Lalu apa sebenarnya yang dapat memicu kondisi ini?

Berikut 10 Penyebab Gatal di Area Organ Intim :

1. Penggunaan Bahan Kimia

Gatal di Area Organ Intim dapat disebabkan iritasi vagina akibat bahan-bahan kimia yang terdapat dalam kondom, krim, sabun, tisu, atau pembalut yang digunakan.

2. Infeksi Jamur (Candidiasis Vagina)

Jjamur yang tumbuh berlebihan pada organ intim dan vulva. Infeksi ini lebih berisiko terjadi saat wanita sedang hamil, menggunakan antibiotik, aktif berhubungan, dan ketika sistem kekebalan tubuhnya sedang melemah. Selain gatal, jamur akan menyebabkan organ intim mengeluarkan cairan putih dan kental.

3. Vaginosis bakteri

Keberadaan  bakteri-bakteri sehat pada miss-v adalah hal yang normal. Namun bakteri jahat dapat menyebabkan infeksi dan rasa gatal. Selain gatal, umumnya vaginosis bakteri diiringi gejala seperti rasa perih, serta keluarnya cairan dan bau tidak sedap dari vagina.  Vaginosis bakterialis, yaitu kondisi dimana terjadi ketidakseimbangan bakteri dalam Miss-V. Kondisi ini dapat dialami oleh wanita dari segala usia. Pada kondisi normal, di dalam Miss-V terdapat bakteri Lactobaciilus yang merupakan bakteri baik. Bakteri ini mempertahankan keasaman vagina sehingga bakteri buruk tidak dapat tumbuh. Pada vaginosis bakterialis, bakteri baik ini jumlahnya lebih sedikit sehingga menyebabkan keputihan yang tidak normal yang disertai rasa gatal.

4. Penyakit menular seksual (PMS)

Penyakit menular seksual (PMS) seperti herpes, klamidia, trikomoniasis, dan gonore dapat memicu adanya rasa gatal di area organ intim.

5. Menopause

Turunnya produksi estrogen di akhir masa reproduksi wanita dapat menyebabkan dinding Miss-V menipis dan mengering, sehingga menyebabkan iritasi dan gatal. Selain pada lansia, kondisi ini dapat terjadi pada wanita yang sedang menyusui.

6. Lichen sklerosis

Lichen sklerosis atau bercak putih pada kulit sekitar Miss-V. Kondisi yang jarang terjadi ini umumnya dialami wanita pascamenopause. Penyakit kulit lain seperti eksim juga dapat menyebabkan gatal.

7. Infeksi Cacing Kremi

Infeksi cacing kremi lebih sering dialami oleh anak perempuan.

8. Pra-kanker

Gatal juga dapat menjadi gejala kulit kemaluan yang mengalami pra-kanker.

9. Kudis atau Skabies,

Kudis atau skabies adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh tungau Sarkoptes scabiei. Tungau ini akan masuk ke dalam kulit dan berkembang biak. Di daerah sekitar tempat bersarangnya tungau, akan timbul ruam merah yang gatal, terutama pada malam hari, dan ruam ini dapat menyebar. Pada dewasa, umunya ruam ini muncul pada sela-sela jari, pergelangan tangan, siku, lipatan dada, telapak tangan, kaki, dan organ intim, dll.

10. Stres

Meski jarang terjadi, namun kondisi emosional yang tidak stabil dapat menyebabkan sistem kekebalan menurun sehingga membuat tubuh lebih berisiko mengalami gatal dan iritasi.