Menghitung Masa Subur Wanita Setelah Haid Yang Tepat Dan Akurat!

Menghitung dan memperkirakan masa subur wanita setelah haid dengan tepat dan akurat merupakan salah satu cara untuk memiliki keturunan. Maka dari itu, ketika kamu dan pasangan merencanakan kehamilan, kamu harus memiliki catatan periode haid. Simak penjelasan selengkapnya di sini!

1. Memahami Masa Subur Wanita

Masa subur wanita merupakan rentang waktu yang bisa kamu gunakan agar cepat memiliki momoman. Lantas, kapan di mulainya masa haid? Haid sendiri di mulai ketika hari pertama ketika dinding rahim meluruh serta keluar bersama dengan darah dari organ vagina.

Di masa ini, sel telur nantinya akan berkembang di dalam ovarium. Ketika sel telur sudah matang, ovarium akan melepaskan sel ini, maka dari itu peristiwa ini disebut dengan ovulasi.

Biasanya ovulasi terjadi kurang lebih 12 sampai 14 hari sebelum masa haid berikutnya datang. Sebenarnya, ketika terjadi ovulasi bergantung pada siklus haid yang kamu miliki, bila kamu hanya memiliki siklus 22 hari, ovulasi bisa terjadi beberapa hari sesudah menstruasi berakhir. Karena setiap wanita memiliki waktu ovulasi yang berbeda-beda. Untuk itu, sangat penting buat kamu mengetahui siklus haid kamu agar bisa memperkirakan waktu ovulasi dengan benar.

Jadi, kapan masa subur ini datang? Puncak masa subur wanita terjadi antara hari pertama dan kedua saat sel telur mulai dilepaskan dari ovarium alias masa ovulasi. Namun, lumayan sulit untuk mennetukan dengan tepat kapan ovulasi terjadi pada wanita.

Kebanyakan wanita, ovulasi seringkali terjadi pada hari ke 12 hingga 16 hari sebelum masa datang bulan berikutmya. Engan kata lain, rata-rata wanita mengalami masa subur di hari ke 10 sampai hari ke 17 setelah haid berakhir. Hal tersebut berlaku penting bagi wanita yang memiliki siklus haid tertaur 28 hari.

Berbeda bagi wanita yang siklus menstruasinya lebih pendek atau lebih panjang. Kendati demikian, bila siklus kamu berbeda, kamu dapat mempelajari dan menghitung kapan masa subur kamu.

Yang menjadi tantangan paling besar yaitu ketika rentang waktu masa haid yang lama. Masa tersebut bisa berubah dari waktu ke waktu, tapi biasanya masa haid ini 2 sampai 7 hari. Kondisi ini membuat ovulasi dapat berbeda sepekan lebih cepat atau lebih lambat dibanding periode sebelumnya.

Selain proses ovulasi, kehamilan dapat ditentukan oleh proses sperma menjangkau sel telur. Pasangan suami istri bisa saja memiliki momongan jika melakukan hubungan intim dalam rentang waktu 1 minggu sebelum terjadi ovulasi. Sebab sperma bisa bertahan di tubuh wanita hingga 7 hari. Agar cepat memiliki momongan, sel telur yang sudah matang harus dibuahi 12 hingga 24 jam.

Jika kamu mengalami haid yang tidak teratur dan pasti setiap bulannya, maka kemungkinan besar akan sulit untuk menghitung masa subur. Untuk mengetahui masa subur sebenarnya tidak harus menggunakan sistem kalender yang sering digunakan sebagai cara menghitung masa subur yang banyak dilakukan saat ini. Dimana kamu bisa mengetahui bahkan merasakan beberapa ciri dan kondisi saat masa tersebut sedang terjadi.

2. Tanda-Tanda

Ada beberapa ciri khusus yang bisa menjadi tanda bahwa wanita sedang berada di masa suburnya. Dimana ketika sel telur telah matang dan terlepas dari ovarium untuk menuju ke rahim yang kerap disebut dengan masa ovulasi. Di masa inilah kemungkinan besar sel telur akan bertemu dengan sperma yang lebih tinggi untuk membentuk embrio.

Untuk mengetahui kapan kamu sedang dalam waktu masa subur, kamu perlu memperhatikan tanda-tanda atau ciri-ciri berikut yang sangat umum terjadi, diantaranya sebagai berikut :

  • Munculnya Lendir Serviks Seperti Putih Telur

Pada saat masa ovulasi vagina akan mengeluarkan cairan bening yang mirip dengan putih telur. Cairan bening ini bukanlah keputihan, namun cairan yang diproduksi untuk mempermudah gerakan sperma di dalam rahim. Lendir yang keluar dari mulut rahim dapat memiliki konsistensi encer hingga perubahan lendiri yang menunjukkan perubahan kadar hormon estrogen pada tubuh. Cairan inilah yang akan memperlancar dan melindungi jalannya sperma menuju rahim untuk bertemu sel telur.

  • Meningkatnya Suhu Basal Tubuh

Perubahan pada suhu basal tubuh bisa menjadi tanda-atau ciri yang bisa kamu perhatikan ketika memasuki masa subur. Suhu normal adalah 35,5 – 36,6 derajat C. namun jika suhu tubuh kamu naik sedikit lebih tinggi dari angka tersebut, bisa dikatakan kamu sedang mengalami ovulasi.

  • Perasaan Lebih Bergairah

Ketika sedang dalam masa subur, kamu akan merasa dirimu menarik dan lebih bergairah untuk melakukan hubungan intim. Kamu pun bisa terlihat menarik di mata pasangan, karena tubuh secara alami akan mengeluarkan wangi yang berbeda dari biasanya. Meski mungkin bukan ciri yang akurat, hasrat tersebut tanda alami dari tubuh kamu yang mengerti kapan waktu yang tepat untuk melakukannya.

  • Nyeri Perut Terasa Sakit

Masa subur dapat ditandai dengan adanya rasa sakit di perut bagian bawah. Rasa sakit ini disertai dengan keluarnya cairan bening ditambah bercak kecoklatan yang keluar dari vagina. Untuk rasa sakit tersebut bisa terjadi di bagian perut sebelah kanan atau kiri. Namun durasinya tidak lama, hanya berlangsung beberapa menit atau jam saja. Beberapa wanita mengalami gejala ini di sekitar masa ovulasi.

  • Adanya Sedikit Bercak Kecokelatan

Selain terjadi keluarnya lendir serviks, terjadi juga dengan adanya bercak kecoklatan yang menempel pada pakaian dalam kamu. Bercak kecokelatan ini merupakan folikel telur yang akan melepas dirinya untuk menyambut pembuahan. Jadi, jika kamu mengeluarkan cairan bening tersebut, maka itu bisa menjadi tanda bahwa kamu sedang dalam masa subur.

  • Lebih Sensitif

Ciri yang kerap dijumpai ketika dalam masa subur ditandai dengan tubuh yang lebih sensitif, terutama di bagian indera penciuman. Di mana beberapa wanita akan merasakan indera penciumannya yang lebih tajam di banding hari-hari lainnya dan kondisi tersebut terjadi setelah siklus haid berakhir.

3. Menghitung Masa Subur

Menghitung masa subur sebenarnya tidak terlalu sulit, hanya memang memerlukan ketelitian dan kesabaran agar memperoleh hasil yang maksimal. Masa subur akan mudah diketahui apabila siklus menstruasi wanita setiap bulannya berlangsung lancar dan normal.

Sel telur perlu dibuahi dalam waktu 12 hingga 24 jam setelah ovulasi terjadi. Maka dari itu, penting untuk mengetahui kapan wanita sedang berada pada kondisi paling subur. Umumnya, masa subur bisa dihitung berdasarkan catatan dan analisis siklus haid selama setidaknya 8 bulan terakhir.

Terdapat rumus untuk menghitung masa subur, diantaranya :

Ketahui siklus haid terpendek kamu. Misalnya, 27 hari. Kurangan angka tersebut dengan angka 18. Hasilnya yaitu angka 9. Angka ini merupakan hari pertama saat kamu berada posisi paling subur.

Ketahui siklus terpanjang kamu. Misalnya 30 hari. Kurangi angka tersebut dengan 11. Hasilnya yaitu angka 19. Angka ini merupakan hari terakhir masa subur kamu.

Dengan demikian, jika siklus rata-rata kamu yaitu 27-30 hari, maka subur kamu berlangsung pada hari ke 9 dan sampai 19.

Dengan memperkirakan dan menghitung masa subur setelah haid, serta memahami apa yang terjadi selama siklus menstruasi, maka kamu akan menjadi lebih terbantu dalam merencakan kehamilan dengan pasangan dan mengevaluasi kesehatan reproduksi. Jika masih kesulitan, maka kamu dapat berkonsultasi dengan dokter kandungan untuk menentukan masa subur kamu.

Itulah ulasan tentang bagaimana menghitung dan memperkirakan masa subur wanita setelah haid dengan tepat dan akurat. Semoga tulisan ini bermanfaat buat kamu.

Ikuti informasi menarik seputar kesehatan reproduksi perempuan hanya di Jelita-V.com!

Ciri-ciri masa subur wanita apalagi yang kalian ketahui?